Menyambut Tahun Harapan

Hari sudah berganti, tanggal, bulan dan tahun pun mengikutinya demikian. Lantas apa bedanya dengan hari-hari sebelumnya yang sudah terlewati? Hari ini kita memasuki babak baru dengan tahun yang baru yakni tahun 2021 yang mana di tahun sebelumnya tahun 2020 menjadi tahun yang sangat membekas di setiap benak manusia yang ada di seluruh muka bumi karena kita semua dikejutkan dengan kehadiran salah satu makhluk Tuhan. Mungkin sebelumnya sudah ada tapi kita tidak menyadarinya atau mungkin makhluk ini diciptakan supaya manusia bisa merefleksikan diri dan mengevaluasi apa yang sudah terlewati di tahun sebelumnya.

Mungkin awal tahun ini sama saja dengan awal-awal tahun sebelumnya yang sudah dilewati, merencanakan sebuah angan-angan dan cita-cita tapi hanya sebatas sebuah khayal belaka. Begitu juga dengan tahun sekarang kita hanya bisa merenunginya kembali dan menyesali, sembari merencang agenda dan sebuah rencana jangka panjang dan pendek untuk dikemudian hari mudah-mudahan saja ada yang bisa direalisasikan dan tercapai salah satu diantaranya. Karena pada dasarnya manusia hanya sebatas bisa berencana dan Tuhan yang Maha Kuasa atas apa yang manusia rencanakan.

Dengan adanya sebuah rencana ataupun agenda dan cita-cita kita tidak memasuki sebuah hutan belantara hanya bermodalkan omongan belaka melainkan sebuah bekal kelak di tengah perjalanan apabila kita kehabisan bekal. Kita tetap berusaha semaksimal mungkin tapi tetap harus sadar bahwa tetap ada Yang Maha Kuasa di luar kendali kita selama melakukan perjalanan. Tetap berusaha tapi juga tetap berserah, tetap berharap tetapi jangan menuntut terhadap suatu perkara.

Setelah melakukan sebuah perencanaan jangan lupa untuk dilakukan apa yang sudah direncanakan. Semua angan dan cita-cita tidak ada guna jika tanpa ada pelaksanaan, hanya menjadi omong kosong dari tahun ke tahun. Belajar dari tahun 2020 bahwasanya sesuatu yang sudah direncanakan terpaksa harus berjalan diluar dugaan memaksa kita harus berpikir dan bertindak cepat. Memaksakan diri untuk tetap bisa menyesuaikan dengan keadaan supaya bisa tetap bertahan di setiap masa yang penuh dengan ketidakpasatiaan. Mau bagaimana pun dari setiap perjalanan yang sudah kita lewati telah mengajarkan kepada kita banyak hal bahwasanya manusia masih sebagai makhluk Tuhan yang membutuhkan pertolongannya di setiap keadaan.

Tetap berusaha dan terus berjalan meskipun jalan yang akan dilewati tak bertuan dan tak tahu arah tujuan. Kita masih mempunyai Sang Pencipta alam semesta, pasrahkan semua kepada-Nya. Mungkin momentum seperti ini menjadi salah satu cara penyembuhan atau mungkin menjadi ladang kesempatan, apapun yang Engkau rencanakan semoga tetap berkenan memberikan petunjuk dan anugerah-Mu kepada kami serta ridla-Mu yang mendekatkan kami kepada-Mu, supaya kami bisa terus tetap setia terhadap janji penghambaan kepada-Mu di tengah-tengah situasi yang tidak kami ketahui bagaimana kisah kelanjutannya di kemudian hari.

Oleh : Taufik Ilham

Picture by fstoppers.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *