Puisi Untuk Sang Permata

Hari ini…

Aku mendengar permata telah dipanggil

Aku menyaksikan permata telah diambil

Aku merasakan permata telah kembali

Hari esok…

Ku todong jiwaku yang berduka atas permata

Ku pinta jiwaku yang kehilangan atas pemata

Ku tagih jiwaku yang meronta-ronta tersebab

Sang permata

Ku ikhlaskan permataku diperjalankan menuju-Nya

Menderu harap, huru-hara rasa duka

Tak pernah berkurang dan tak lekang zaman

Ku lepaskan permataku dengan syair Turki

Dari Abuya Husein Muhammad :

“Mana mungkin Bulbul tak terbang pulang

Merobek sejuta tirai penghalang saat diseru kekasih : “IRJI’I”

Pulanglah ke dalam dekapan-Ku”

.

.

Oleh : Hadi Wahono

Picture by pbs.twimg.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *