Sejarah Madrasah Diniyyah IV

Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta didirikan oleh KH. Muhammad Munawwir pada tahun 1911 M. Sejak awal berdiri dan masa perkembangannya, pondok pesantren ini dikenal oleh masyarakat luas sebagai pondok pesantren Al Qur’an. Hal ini sesuai dengan keahlian muassis pondok pesantren sebagai salah seorang ulama besar ahli Al Qur’an di Indonesia pada zamannya.

Seiring dengan semakin berkembangnya PP Al-Munawwir, maka lahirlah komplek-komplek lainnya. Komplek L merupakan salah satu komplek putra dan putri yang berada dalam naungan Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta. Komplek L didirikan pada tahun 1976 M oleh KH. Ahmad Munawwir–Putra KH. Muhammad Munawwir. Sepeninggal beliau, Komplek L saat ini diasuh oleh putranya, yaitu KH. Muhammad Munawwar Ahmad guna meneruskan perjuangan mendidik para santri yang berjiwa Qur’ani dan berwawasan global.

Untuk membekali santri dengan pemahaman al-‘ulum ad-diniyyah pada sekitar tahun 2000 dibentuklah Madrasah Diniyyah di lingkungan PP Al-Munawwir Komplek L dalam format yang masih sangat sederhana. Dalam perkembangannya Madrasah tersebut menjadi Madrasah Diniyyah Salafiyah IV. Pola pendidikan Madrasah Diniyyah ini seperti layaknya sekolah pada umumnya yang memiliki kelas terbagi dari kelas I’dad, Ula, Tsani, Tsalis dan Takhosus yang dilaksanakan pada pukul 20.00-21.30 WIB pada setiap malam kecuali malam Jum’at. Namun dalam pendidikan ini mengkaji berbagai macam kitab tentang nahwu, shorof, tauhid, tajwid, fiqih, dan lainnya.

          Selain kelas, Madrasah Diniyyah Salafiyah IV juga rutin menyelenggarakan musyawarah mingguan guna menyelesaikan sebuah persoalan fiqih yang terjadi di kehidupan sehari-hari berdasarkan literatur kitab turats serta diikuti oleh seluruh santri.