Salah satu referensi tentang ilmu kesehatan Islam, disebutkan bahwa air memiliki suhu panas yang tidak ideal bagi bersarang dan berkembang biaknya kuman-kuman penyebab penyakit. Sebaliknya, air menghalangi perkembangannya, bahkan merusak dan membunuh kuman-kuman tersebut.
Air memiliki unsur yang disebut specific heat (panas khusus) dan latent heat (panas tersembunyi). Unsur pertama membuat air dapat dibuat ukuran panas. Dalam temperatur yang sama, air dapat menyalurkan panas 30 kali lebih besar dari pada merkuri (air raksa) dalam kuantitas yang sama (masing-masing sekitar ½ kg) dengan kenaikan temperatur yang sama kurang lebih 1̊ C. Sebaliknya, air dingin dapat menyerap panas dari tubuh sebanyak 30 kali lebih besar dibanding dengan merkuri dalam temperatur dan kualitas yang sama. Oleh karena itu, air dingin sangat cepat mendinginkan kulit, mendinginkan otot, dan melancarkan peredaran darah.
Unsur kedua latent heat (panas tersembunyi) akan bertambah ketika air direbus. Walaupun air itu menjadi es, latent heat ini tetap ada didalamnya. Sehingga, walaupun temperatur air itu tidak berubah, es itu tetap meleleh juga. Ini sangat menolong menurunkan temperatur atau suhu badan kalau dikompres dengan es. Karena, dengan melelehnya es dan menguapnya air, itu akan menyerap panas dalam tubuh.
Baca: Antara WC dan Semedi
Studi ilmiah mengungkapkan bahwa tetesan air yang jatuh ke kepala dan wajah dapat menghilangkan rasa pusing dan kegelisahan jiwa. Karena itu, para dokter menyarankan agar orang yang terkena insomnia (sulit tidur) agar mandi dengan air hangat. Para ahli meyakini bahwa air memiliki kekuatan magis karena pangaruhnya terhadap otot, syaraf, dan suasana kejiwaan seseorang. Oleh karena itu, banyak orang yang senang bernyanyi ketika mandi karena pada saat itu dia merasa santai, rileks, dan bahagia.
Seorang ahli, Izzenberg, melakukan penelitian ilmiah yang menghasilkan kesimpulan bahwa tetesan air yang jatuh ke wajah dan bagian tubuh lainnya sudah mencukupi dan tidak memerlukan alat lain untuk melancarkan sirkulasi darah dan memijit-mijit otot. Apa yang dikatakan Izzenberg ini bisa menjadi landasan kuat bahwa mandi maupun wudlu dengan air bersih dapat menghilangkan rasa marah, tersinggung, dan rasa gelisah yang menimpa seseorang.
Hal ini menjadi pembenaran ilmiah bagi hadis yang memerintahkan wudlu ketika sedang marah. Nabi Muhammad bersabda:
“Sesungguhnya, marah itu dari setan. Dan sesungguhnya, ia tercipta dari api. Dan api hanya bisa dipadamkan dengan air. Maka, jika kalian marah berwudlulah.” (H.R. Abu Dawud No. 4.786)
Dewasa ini, air juga dimanfaatkan untuk terapi pengobatan (hidroterapi). Hal ini berangkat dari kenyataan bahwa air sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia, baik untuk tubuh bagian dalam ataupun bagian luar. Miller menyebutkan bahwa sentuhan air pada kulit memberikan rangsangan pada titik-titik refleksi dan akupuntur yang dapat menimbulkan efek layaknya pemijatan.
Oleh karena itu, dalam melakukan terapi air, dapat digunakan air panas maupun dingin, tergantung waktu dan kondisi tubuh. Untuk manusia normal, waktu pagi dan siang hari, melakukan hidroterapi dengan air dingin lebih memberikan manfaat. Sedang, untuk malam hari atau orang yang kurus, sebaiknya menggunakan air panas. Hidroterapi semacam ini bila dilakukan dua atau tiga kali sehari akan berfaedah untuk menjaga kesehatan tubuh kita.
Baca: Opini Tentang Perempuan
Di antara faedah yang mungkin diperoleh lagi adalah lancarnya aliran darah tubuh manusia. Kelancaran aliran darah akan memperbaiki nafsu makan, mendatangkan perasaan bugar dan sehat, yang sangat berguna bagi badan kita untuk melawan penyakit. Ternyata membasuh badan dengan berwudlu memiliki dampak yang luar biasa terutama bagi kesehatan baik jasmani maupun rohani, lantas nikmat Tuhan mana yang kau dustakan?
Oleh: Opik Taopikurrohman
Sumber: Dikutip dari Kearifan Syariat
Picture by kabarnusa.com