Santri Dan Polisi

Seorang santri ditugaskan oleh Kyainya untuk menjemputnya di Desa sebelah yang sedang melakukan pengajian rutin. Sudah menjadi hal lumrah bahwa di daerah pedesaan tak ada polisi, jadi santri itu tidak memakai helm untuk menjemput Pak Kyai.

Motor pun berangkat menuju tempat Sang Kyai berada, ditengah perjalanan ada beberapa motor yang berhenti. Santri itu mendekatinya dan ternyata itu adalah operasi dari polisi, santri tadi tidak bisa kembali karena sudah terlanjur tertangkap.

Polisi: Mana helm mu?

Santri: Eee, gak bawa pak.

Polisi: Kenapa gak bawa?

Santri: Kan biasanya gak ada polisi disini pak.

Polisi: Tunjukkan STNK mu!

Santri: Luu, lupa kebawa pak.

Polisi: Oh begitu, Kamu saya tilang!

Santri: Tapi pak, ini motor Kyai saya pak (dengan wajah memelas).

Mendengar kata Kyai dan melihat bocah sarungan itu, polisi berfikir bahwa itu adalah santri dari Pak Kyai.

Baca: Pandangan Medis Tentang Air

Polisi: Oke, kamu tidak saya tilang, tapi berdamai.

Santri: Saya gak punya uang banyak pak.

Polisi: Lalu, berapa yang kamu punya?

Santri: 30 Ribu pak.

Polisi: Kalau begitu belikan rokok Dji Samsu 1 bungkus di toko itu (sambil menunjukkan sebuah toko).

Santri: Beneran pak? tanya sang santri

Polisi: Iya, buruan sebelum berubah pikiran.

Santri mulai melangkahkan kakinya  ke toko yang di tunjukkan oleh pak polisi, namun siapa sangka, santri tersebut sedang mengakali pak polisi.

Santri: Buuu…beli rokok.

Penjual: Rokok apa nduk?

Santri: Dji samsu 3 bungkus bu.

Penjual lalu mengambilkan rokok yang diinginkan oleh sang santri.

Penjual: Ini nduk.

Santri: Uangnya di pak polisi itu ya bu (sambil menunjukkan pak polisi).

Penjual: Yang bener nduk?

Awalnya penjual ragu apa yang di ucapkan oleh sang santri.

Santri: Paaaaak…(berteriak), rokok ini kan? 

Pak polisi mengangkat jempolnya pertanda setuju.

Penjual: Oh, iya nduk, kebetulan bapak itu sering ngopi disini.

Akhirnya penjual itu percaya ucapan santri tadi.

Santri: Ini pak rokoknya (menyerahkan rokok).

Polisi: Kok banyak bener, tadi kan saya minta 1 bungkus

(polisi terheran-heran).

Santri: Iya pak, saya ingat tadi ada uang yang keselip di kantong,  jadi bisa nambahin, ndak papa pak itu buat samean.

Polisi: Oh iya, makasih.

Polisi bahagia melihat rokok yang begitu banyak itu.

Santri itu akhirnya diizinkan untuk pergi, dalam hatinya santri bahagia penuh kemenangan, sekali-kali jahilin orang kan ndak papa ya, begitu pikir santri. Setelah selesai dalam tugasnya, pak polisi itu berdiam sejenak melepas lelah dan memesan kopi di toko tadi.

Baca: Antara WC dan Semedi

Tiba saatnya melakukan pembayaran.

Polisi: Berapa semuanya bu?

Penjual: 60 ribu

Polisi: Haaaaah? Apa saya tidak salah dengar, saya hanya mesan kopi saja bu.

Penjual: Loh, tadi kan kamu juga beli rokok.

Polisi: Rokok yang mana?

Penjual: Itu (sambil menunjuk ke arah rokok 3 pak itu).

Polisi: Sialan tuh anak, awas ketemu lagi.

Itulah kisah lucu santri ditilang polisi, kisah ini hanya sebagai hiburan belaka, tak ada maksud untuk menjelekkan kedua belah pihak, dan perlu di ingat adegan di atas jangan di tiru.

Oleh: Tim Redaksi

Sumber: bincangsantri.blogspot.com

Picture by walpaperlist.com