Santri sebagai Penopang Nilai di Era Digital

Madrasah Salafiyyah IV belum lama ini kembali menyelenggarakan Dirosah ‘Ammah, sebuah agenda rutin krusial yang menandai pembukaan tahun ajaran baru 2025-2026 M/1446-1447 H. Kegiatan yang berlangsung pada Mei 2025 lalu ini bukan sekadar ajang silaturahmi, melainkan momen penting untuk membekali para santri dengan pandangan, semangat, dan komitmen baru dalam menuntut ilmu.

Suasana khidmat dan penuh antusiasme terasa kental di Mushola Al-Mubarok, tempat seluruh rangkaian acara dilaksanakan. Seluruh santri, mulai dari kelas I’dad hingga Takhasus, tampak hadir memenuhi setiap sudut mushola, khusyuk menyimak jalannya acara. Tak hanya mereka, para asatidz dan asatidzah yang menjadi pilar pendidikan di Madrasah Salafiyyah IV juga turut membersamai langkah para muridnya. Kehadiran mereka menegaskan dukungan penuh terhadap pembentukan generasi santri yang kokoh.

Dirosah ‘Ammah tahun ini menghadirkan Ustaz Ahmad Basyir sebagai pemateri utama, yang menyampaikan materi inspiratif bertema “Peran Santri di Era Teknologi dan Globalisasi.” Dalam sesinya yang penuh hikmah, beliau menekankan poin fundamental: kemajuan zaman yang begitu pesat bukanlah alasan bagi santri untuk mundur atau merasa ragu. Justru sebaliknya, di tengah arus digital yang deras dan tantangan globalisasi yang kian kompleks, santri memiliki panggilan mulia untuk hadir sebagai penopang nilai-nilai luhur, penjaga ilmu, dan pembawa adab di tengah masyarakat.

“Santri harus memiliki pondasi ilmu yang kokoh,” tutur Ustaz Ahmad Basyir dengan lugas. “Karena hanya dengan ilmu, kita mampu memilah kebenaran dari kebatilan, menimbang setiap informasi yang masuk, dan menjaga diri dalam derasnya perubahan zaman.” Beliau menggarisbawahi bahwa kekuatan ilmu adalah kunci utama bagi santri untuk tetap teguh dan relevan di tengah gempuran informasi dan budaya global. Kemampuan untuk menyaring, menganalisis, dan memegang teguh prinsip-prinsip keislaman menjadi sangat vital dalam menghadapi dinamika kontemporer, menjadikan santri sebagai mercusuar di tengah badai.

Dirosah ‘Ammah ini sukses menjadi momen reflektif sekaligus penguat semangat bagi seluruh santri dan hadirin. Ia mengajak para penuntut ilmu untuk terus menapaki jalan thalabul ‘ilmi dengan istiqamah, tidak kenal lelah, serta menyadari betul tanggung jawab besar yang diemban sebagai bagian tak terpisahkan dari umat. Harapannya, mereka tidak hanya menjadi pribadi yang cerdas secara intelektual, tetapi juga berintegritas dan berakhlak mulia, siap berkontribusi positif di mana pun mereka berada.

Semoga ilmu yang telah ditanam dalam kegiatan ini dapat tumbuh subur, berbuah menjadi amal yang bermanfaat bagi diri, agama, nusa, dan bangsa. Semoga pula, ia menjadi cahaya penerang dalam menghadapi segala tantangan zaman yang kian kompleks, membentuk generasi santri yang siap berkontribusi positif di mana pun mereka berada.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *